Wacan Bocah : Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
hartari
April 03, 2021
19 Comments
Tempo hari saya mendapat kiriman buku dari Pojok Buku Ginatra. Sebuah buku anak. Buku bergambar lebih tepatnya. Dilihat dari tampilannya seperti buku bergambar pada umumnya. Tebalnya 24 halaman dengan gambar yang menarik. Tapi setelah diamati, ada yang istimewa dari buku satu ini. Semacam magnet yang membuat saya jatuh cinta. Iya, jatuh cinta pada pandangan pertama.
Pada sampul buku tergambar dua anak sedang bermain bekelan. Lalu dibawahnya…mata saya membulat melihat deretan aksara yang tidak asing, tapi…
Iya, deretan aksara Jawa , ha na ca ra ka. Tapi huruf apa yang tertulis? Saya abaikan saja huruf-huruf itu. Mata saya alihkan pada nama penulisnya. Di ujung kanan tertulis : carita dening : Wrini Harlindi, Dwatty Nyahedhi. Lalu dibawahnya tertulis gambar dening : Indra Bayu.
Masih saja saya bertanya-tanya mengapa ada kata dening? Jika diterjemahkan kira-kira artinya : cerita oleh Wrini Harlindi dan Dwatty Nyahedhi. Sementara gambar/ilustrasi dibikin oleh Indra Bayu.
Daripada dilanda penasaran saya langsung membuka halaman pertama. Dan…loh kok.
Saya baru sadar bahwa buku yang berada di tangan saya adalah sebuah buku bergambar berbahasa Jawa. Unik.
Jika biasanya saya menjumpai cerkak (cerpen) berbahasa Jawa di majalah (kalawarti) dan harus bertanya-tanya tentang arti kata atau kalimat. Maka saat ini saya membaca buku dengan gambar menarik, berbahasa Jawa lengkap dengan aksara Jawa. Tahu dong apa yang saya lakukan. Mencari lembar aksara Jawa yang ada di buku Pepak Basa Jawa. Eits, tunggu dulu....
Tenyata di halaman selanjutnya disediakan Aksara Jawa, Pasangan, Sandhangan, Aksara Swara, Aksara Murda dan Tanda Baca. Sangat memudahkan pembaca untuk membaca aksara Jawa. Akhirnya saya memulai dari awal, membaca judul buku sembari mengintip aksara jawa.
Buku yang ada di genggaman saya berjudul Bal Bekel Ambar (saya baru sadar ternyata dibawah aksara jawa telah disulih ke huruf latin. Padahal sudah setengah mati saya mengejanya)
Bal Bekel Ambar adalah seri #WacanBocah, bacaan anak keluaran Lingkarantarnusa. Pada pengantarnya disebutkan ada dua hal penting yang bisa diambil dari seri buku cerita anak bergambar ini. Pertama penggunaan aksara Jawa yang sejalan dengan semangat Geber Jawa – Gembira Beraksara Jawa sebagai upaya untuk memasyarakatkan kembali aksara Jawa.
Yang kedua, seri ini menggali nilai-nilai di masa kanak-kanak tentang keseharian hidup yang polos, menjadi penghilang dahaga di tengah arus digitalisasi yang kian menjauhkan anak-anak dari nilai tradisi.
Mungkin inilah salah satu upaya untuk nguri uri (melestarikan) aksara serta budaya Jawa supaya tak muksa begitu saja. Hal ini pun sejalan dengan penyataan Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, Pelajari Bahasa Asing.
Bagi Feni, menggambar itu sama sulitnya dengan bermain bekel untuk Ambar. Memang, setiap anak punya kepandaian masing-masing.
Cerita yang menarik, ya. Sangat dekat dengan keseharian dan membangkitkan lagi kenangan masa kecil.
Nah jika saya lancar menuliskan ringkasan ceritanya, itu karena saya membaca terjemahannya. Sekarang saatnya saya membaca murni aksara Jawa. Hmm….kira-kira butuh waktu berapa lama ya?
Sedikit sulit, tapi sebuah tantangan yang menyenangkan. Puas rasanya bisa menakhlukkan buku bergambar bahasa Jawa yang apik ini.
Kalau kalian, apakah masih hafal aksara daerah kalian? Yuk, yuk, lestarikan agar tidak hilang tertelan jaman.
***
Keterangan :
Judul Buku : Bal Bekel Ambar
Penulis : Wrini Harlindi & Dwatty Nyahedhi
Ilustrator : Indra Bayu
Aksara Jawa : Rakhmi Dwi Rahayu
Penerbit : Lingkarantarnusa
Cetakan I : November 2020
Harga : Rp 55.000,-